Produser Sjuman Djaya, Handojo
Sutradara Sjuman Djaya
Penulis Sjuman Djaya, Achdiat Kartamihardja
Pemeran Deddy Sutomo, Kusno Sudjarwadi, Farouk Afero, Christine Hakim, Aedy Moward, Ernie Djohan, Maruli Sitompul, Kris Biantoro, Rita Zahara, Emmy Salim
Bahasa utama Indonesia
Sinopsis
Tema
sentralnya adalah keberadaan Tuhan. Sebuah bom atom meledak di
Hiroshima dengan derita yang menyertainya, merupakan awal film. Hasan
(Deddy Sutomo), santri keturunan, masa kanak-kanaknya sangat
tradisional, pendidikannya setengah-setengah, dan pegawai Perusahaan Air
Minum di Bandung pada tahun 40an. Waktu anak-anak jatuh cinta pada
Rukmini (Christine Hakim), tapi waktu dewasa terpesona pada Kartini
(Emmy Salim), perempuan bebas dan berpaham modern. Emmy ini bergaul erat
dengan Rusli (Kusno Sudjarwadi), partisan yang bergerak di bawah tanah
dan sahabat masa kecil Hasan. Tokoh-tokoh ini, ditambah lagi dengan
Anwar (Farouk Afero) yang nihilis, menjelaskan tema dan alur konflik
tentang kolot-modern, dan soal Tuhan. Hasan yang peragu dan
terombang-ambing, suatu saat melihat kenyataan paling pahit dalam
hidupnya: istrinya, Kartini, menginap satu losmen dengan si nihilis
Anwar. Keputusan diambil: hadir atau tersingkir. Ia berangkat membunuh
Anwar. Tokoh lainnya juga berakhir dengan kematian. Rusli ditembak
Kempetai. Hasan pun tertembak Jepang saat dendamnya terlunasi, dan
bersamanya berakhir pula pengejaran cakrawala yang dilukiskan saat Hasan
kecil. Ada beberapa shot yang mengingatkan shot-shot film "Potemkin"
karya sutradara Rusia, Sergei Eisenstein.
Posting Komentar