Produser Jiwat KK
Sutradara Sjuman Djaya
Penulis Sjuman Djaya
Pemeran Christine Hakim, Wenty Anggraini, Ray Sahetapy, Cok Simbara, Pong Hardjatmo, Meriam Bellina
Bahasa utama Indonesia
Sinopsis
Nasib yang tak baik itu menimpa
Retno, Inten, dan Ganjar, remaja sebuah desa di Cilacap, Jawa Tengah.
Ganjar-Retno yang sudah sepakat akan menikah setelah Retno lulus SMA,
terpaksa gagal. Gatot, kakak Ganjar, ketahuan memalsu semen. Ia agaknya
sudah terasuki mental korup di desanya, seperti tampak dari gugatan
rakyat terhadap televisi hitam-putih yang dipasang untuk umum. Mereka
beranggapan televisi itu seharusnya berwarna. Ketika Retno dan
Inten memutuskan mencari kerja, mereka masuk perangkap pemuda kaya desa
itu, Joko, yang bekerja pada sebuah pendiri pabrik di desa itu. Retno
yang tahu akan diumpankan lalu lari. Ia sampai di Purwokerto. Di sinipun
ia mengalami nasib serupa. Maka sampailah Retno-Inten di Jakarta. Sambutan
Jakarta: mereka digaruk polisi dan dimasukkan panti rehabilitasi tuna
susila. Nasib buruk terus menimpa. Selepas dari panti, ia hendak
digagahi oleh tuan rumah yang mempekerjakannya sebagai pembantu. Lari
lagi, jumpa dengan tukang potret, yang memberi nasehat bahwa uang dan
kekuasaan yang penting di Jakarta. Lewat tukang potret ini, Retno dan
Inten bekerja di sebuah pabrik. Maka muncullah persoalan tenaga kerja
wanita yang diperlakukan secara tak adil. Retno yang tampil membela,
harus mengalami nasib sial lagi. Dan tampil pula seorang pengacara
idealis, yang di rumahnya memberi ruang pada mereka yang bernasib buruk.
Sementara Gandjar yang sebetulnya satu kereta dengan Retno-Inten saat
berangkat ke Jakarta, tapi saling tak tahu, terus berusaha mencari
kekasihnya. Ia jadi sopir keluarga Waty, yang bersimpati padanya. Jalan
yang berliku akhirnya mempertemukan Ganjar, Retno, dan Inten.
Posting Komentar