Sutradara Imam Tantowi
Penulis Imam Tantowi, Teddy Purba
Pemeran Barry Prima, Wieke Widowati, Advent Bangun, Herman S, Teddy Mala
Bahasa utama Indonesia
Sinopsis
Wawan,
yatim piatu yang tumbuh di tengah kaum gelandangan pencoleng. Bersama
teman-temannya dia harus setor pada boss mereka yang kejam dan senang
menyiksa bila setoran dirasa kurang. Keadaan ini terbawa saat dia dewasa
dan mulai menegakkan bendera, meski tetap bekerja untuk seorang boss.
Kadar kejahatannya tidak kecil-kecilan lagi. Ia punya satu pantangan:
tak membunuh. Pantangan ini terlanggar, saat dia merampok rumah
seorang pedagang emas. Sirene ambulans yang disangka polisi, membuat
anak gadis pedagang yang sembunyi dalam kamar lari. Wawan panik dan
menembaknya hingga mati. Ia sempat menaruh bunga di pusaranya. Peristiwa
ini menghantuinya terus, hingga --dengan dorongan pacarnya, Suci yang
dikenalnya di tempat pelacuran-- Wawan berniat mengundurkan diri dari
dunia kejahatan. Dia bekerja sebagai buruh kasar di sebuah proyek
bangunan.
Kawan-kawannya khawatir dia berkhianat, maka mereka ingin menyingkirkan Wawan. Saat perkelahian satu lawan ramai-ramai, Daniel, kawan sekerja, membantunya. Daniel yang mengaku preman Surabaya, mengajak bergiat kembali. Wawan tetap menolak. Bersama Suci, ia ingin ke desa. Niat itu tak kesampaian. Semalaman berjalan bersama dengan Daniel, tahulah dia bahwa Daniel adalah intel polisi. Daniel sendiri punya dendam, karena gadis pedagang emas yang ditembak Wawan, adalah calon istrinya. Wawan berbalik. Ia bertekad menyerahkan diri pada polisi. Sesampai di rumah, didapatinya Suci mati disiksa. Maka berangkatlah Wawan dan Daniel menantang bekas kawan-kawan Wawan. Di ujung cerita, setelah berhasil menghabisi gerombolan penjahat itu, Wawan mengosongkan pelurunya, dan menantang duel Daniel. Tak pelak lagi, Wawan terkapar. Ia merasa telah menebus dosanya.
Kawan-kawannya khawatir dia berkhianat, maka mereka ingin menyingkirkan Wawan. Saat perkelahian satu lawan ramai-ramai, Daniel, kawan sekerja, membantunya. Daniel yang mengaku preman Surabaya, mengajak bergiat kembali. Wawan tetap menolak. Bersama Suci, ia ingin ke desa. Niat itu tak kesampaian. Semalaman berjalan bersama dengan Daniel, tahulah dia bahwa Daniel adalah intel polisi. Daniel sendiri punya dendam, karena gadis pedagang emas yang ditembak Wawan, adalah calon istrinya. Wawan berbalik. Ia bertekad menyerahkan diri pada polisi. Sesampai di rumah, didapatinya Suci mati disiksa. Maka berangkatlah Wawan dan Daniel menantang bekas kawan-kawan Wawan. Di ujung cerita, setelah berhasil menghabisi gerombolan penjahat itu, Wawan mengosongkan pelurunya, dan menantang duel Daniel. Tak pelak lagi, Wawan terkapar. Ia merasa telah menebus dosanya.
Posting Komentar