Produser Chan Pattimura
Sutradara Sjuman Djaya
Penulis Sjuman Djaya
Pemeran Rachmat Hidayat, Rima Melati, Sukarno M Noor, Ismed M Noor, Rahayu Effendi
Bahasa utama Indonesia
Sinopsis
Dengan
film pertamanya ini, Sjumandjaja sudah langsung menegaskan sikapnya
dalam berfilm: sebuah pernyataan sosial yang dengan konsisten
dipegangnya terus, plus romantik. Lono (Rachmat Hidayat) adalah seorang
bandit kaya (bermobil Alfa Romeo) dan romantik bak Robin Hood. Yang
dirampok khusus koruptor-koruptor kaya, dan hasilnya dipakai untuk
membantu desa miskin. Sehabis merampok dia tak lupa meninggalkan cap:
sarung tangan hitam. Sikap ini terbentuk dari masa kecilnya yang
menderita, dan masa remajanya direnggut Revolusi 45. Kegelisahan masa
revolusi ini terbawa terus di masa damai, apalagi melihat kawan-kawannya
dulu yang kini sempat menikmati kehidupan merdeka atas kerugian negara.
Djoko (Sukarno M. Noor), kakak kandungnya, berada di seberang. Ia
komandan polisi yang ingin menghentikan kelihaian sang pencuri. Untuk
itu ia menggunakan Sukma (Rima Melati), putri seorang pejabat yang
lumpuh ditabrak karena kegiatannya memberantas korupsi tanpa ampun.
Terjadilah hubungan akrab Lono dan Sukma. Di sinilah semua latar
belakang Lono terungkap, yang juga membuat Sukma termangu. Dialog-dialog
yang terjadi antara Lono-Sukma, menunjukkan sikap Sjuman dalam
menghadapi masalah-masalah sosial. Ada satu dendam Lono terhadap
koruptor besar yang masih belum terlunasi. Maka, meski ia tahu dalam
bahaya, ia masuk Jakarta. Berhasil. Bahkan di tengah kepungan polisi
yang dipimpin kakaknya. Setelah itu, ia justru mengunjungi kakaknya.
Keduanya bernostalgia, sebelum menyelesaikan masalah antarmereka (borgol
menyatukan Lono-Joko), antara lain minum air es dicampur gula pasir,
lambang kemelaratan masa kecil mereka. Dan Sukma pun siap jadi pengacara
yang membela Lono tercinta di pengadilan.
Posting Komentar